Design your own products at CafePress.com!     
   

Selasa

Hidup Adalah Pilihan


Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur.
Bibit yang pertama berkat . " Aku ingin tumbuh besar . Aku ingin
menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-
tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua
tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan
kehangatan matahari, dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk
daunku."
Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang.
Bibit yang kedua bergumam. "Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam
tanah ini. aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah
disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah
nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan
terkoyak.

Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk
memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak
kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik
jika aku menunggu sampai semuanya aman."
Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.
Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan
bibit yang kedua tadi, dan mencaploknya segera.


Renungan: 
Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon 
yang harus kita jalani.
Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan,
dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap
terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau
menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka, hadapilah itu dengan
gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka, pilihlah dengan bijak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar