Design your own products at CafePress.com!     
   

Selasa

Sandal Kulit Sang Raja


Seorang Maharaja akan berkeliling negeri untuk melihat keadaan
rakyatnya, la memutuskan untuk berjalan kaki saja. Baru beberapa meter
berjalan di luar istana kakinya terluka karena terantuk batu. la berpikir,
'Ternyata jalan-jalan di negeriku ini jelek sekali. Aku harus memperbaikinya."

Maharaja lalu memanggil seluruh menteri istana, la memerintahkan untuk
melapisi seluruh jalan-jalan di negerinya dengan kulit sapi yang terbaik.
Segera saja para menteri istana melakukan persiapan-persiapan. Mereka
mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri.

Di tengah-tengah kesibukan yang luar biasa itu. datanglah seorang
pertapa menghadap Maharaja, la berkata pada Maharaja, "Wahai Paduka,
mengapa Paduka hendak membuat sekian banyak kulit sapi untuk
melapisi jalan-jalan di negeri ini. padahal sesungguhnya yang Paduka
perlukan hanyalah dua potong kulit sapi untuk melapisi telapak kaki
Paduka saja."

Konon sejak itulah dunia menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kita
sebut "Sandal".

Renungan:
Ada pelajaran yang berharga dari cerita itu. Untuk membuat dunia menjadi
tempat yang nyaman untuk hidup, kadangkala, kita harus mengubah cara
pandang kita, hati kita, dan diri kita sendiri, dan bukan dengan jalan
mengubah dunia itu.
Karena kita seringkali keliru dalam menafsirkan dunia. Dunia, dalam
pikiran kita. kadang hanyalah suatu bentuk personal. Dunia, kita artikan
sebagai milik kita sendiri, yang pemainnya adalah kita sendiri. Tak ada
orang lain yangterlibat disana, sebab, seringkali dalam pandangan kita,
dunia, adalah bayangan diri kita sendiri.


Ya, memang, jalan kehidupan yang kita tempuh masih terjal dan berbatu.
Manakah yang kita pilih, melapisi setiap jalan itu dengan permadani
berbulu agar kita tak pernah merasakan sakit. atau. melapisi hati kita
dengan kulit pelapis, agar kita dapat bertahan melalui jalan-jalan itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar