Design your own products at CafePress.com!     
   

Kamis

Pertunjukkan Akhir


Seorang pemain sirkus memasuki hutan untuk mencari anak ular yang
akan dilatih bermain sirkus. Beberapa hari kemudian, ia menemukan
beberapa anak ular dan mulai melatihnya.Mula-mula anak ular itu
dibelitkan pada kakinya. Setelah ular itu menjadi besar dilatih untuk
melakukan permainan yang lebih berbahaya, di antaranya membelit tubuh
pelatihnya.

Sesudah berhasil melatih ular itu dengan baik, pemain sirkus itu mulai
mengadakan pertunjukkan untuk umum . Hari demi hari jumlah
penontonnya semakin banyak. Uang yang diterimanya semakin besar.
Suatu hari. permainan segera dimulai. Atraksi demi atraksi silih berganti.
Semua penonton tidak putus-putusnya bertepuk tangan menyambut
setiap pertunjukkan. Akhirnya, tibalah acara yang mendebarkan, yaitu
permainan ular. Pemain sirkus memerintahkan ular itu untuk membelit
tubuhnya. Seperti biasa, ular itu melakukan apa yang diperintahkan, la
mulai melilitkan tubuhnya sedikit demi sedikit pada tubuh tuannya. Makin
lama makin keras lilitannya. Pemain sirkus kesakitan. Oleh karena itu ia
lalu memerintahkan agar ular itu melepaskan lilitannya. tetapi ia tidak taat.
Sebaliknya ia semakin liar dan lilitannya semakin kuat. Para penonton
menjadi panik, ketika jeritan yang sangat memilukan terdengar dari
pemain sirkus itu, dan akhirnya ia meninggal.

Renungan:
Kadang-kadang dosa terlihat tidak membahayakan. Kita merasa tidak
terganggu dan dapat mengendalikannya. Bahkan kita merasa bahwa kita
sudah terlatih untuk mengatasinya. Tetapi pada kenyataanya. apabila dosa
itu telah mulai melilit hidup kita. sukar dapat melepaskan diri lagi
daripadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar