Design your own products at CafePress.com!     
   

Kamis

Relatif


Panggung 1: Jauh di sebuah dusun nelayan dengan bau laut yang kental.
Seorang paman menanyakan kabar keponakannya yang telah lama pergi
ke kota. Dengan bangga, ibunya menjawab, "Syukurlah, sekarang hidup
Bejo sudah enak. Dia bekerja sebagai petugas kebersihan di gedung
tinggi."

Panggung 2: Di sebuah gedung perkantoran di tengah kota yang sibuk.
Seorang bos berdasi menanyakan tentang seorang pegawai yang tampak
lusuh. Dengan gugup, manajernya menjawab, "Namanya Bejo pak!
Pegawai rendahan di bagian kebersihan. Sayang, nasibnya tidak sebaik
namanya." Aha! Betapa relatifnya nilai sebuah pekerjaan. Dari satu sudut
pandang, sesuatu yang dibanggakan ternyata tak ubahnya cemoohan.
Namun dari sudut lain, sebuah ejekan ternyata sumber harapan panjang.

Begitulah bila pikiran mulai menilai-nilai apa yang disebut "kemujuran"
hidup, maka pada saat yang sama ia memisah-misahkan orang ke dalam
kelas-kelas yang berbeda. Padahal, melalui tatapan hati nurani, tiadalah
lebih berharga jabatan tinggi di hadapan jabatan rendah. Ketika anda
menghargai dan membebaskan diri dari peringkat-peringkat
"keberuntungan", di saat itu anda mampu mendengar bisikan nurani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar